DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................ i
HALAMAN
SAMPUL..................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
KATA
PENGANTAR......................................................................................
iv
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................
1
A.Pengertian sintesa protein...........................................................................
2
B.Pengertian
Transkripsi dan Translasi.......................................................... 3
C.TripletNukleutida dalam kode
genetik....................................................... 4
D.
Sintesis dan Pemrosesan RNA....................................................................
5
1. Pengikatan RNA polimerase dan inisiasi transkripsi
2. Elongasi untai RNA
3.Terminasi transkripsi
E.Pemrosesan
RNA...................................................................................... 6
F.Translasi.................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan..............................................................................................
8
B. DAFTAR
PUSAKA............................................................................... 9
AKADEMI ANALIS KESEHATAN
HARAPAN BENGKULU
HARAPAN BENGKULU
Maret 2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Sintesa Protein” sebagai tugas mata kuliah Biologi Molekuler.
Tak lupa pula kami ucapankan terimakasih kepada dosen
yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dimana makalah ini kami mengupas sekelumit
tentang Sintesa protein.
Semoga makalah ini bermamfaat bagi pembaca. Tiada ada
gading yang tak retak ,demikian pula dengan penyusunan makalah ini yang masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak maupun bagi pembaca makalah ini.
Wassalam
Bengkulu, 10Maret 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kandungan informasi DNA, materi genetik, terdapat dalam
bentuk urutan nukleotida yang spesifik di sepanjang untai DNA.Tetapi bagaimana
informasi tersebut dihubungkan dengan sifat-sifat yang diwarisi suatu
organisme? Atau dengan kata lain, apa yang sebenarnya diutarakan oleh gen? Dan
bagaimana pesan tersebut diterjemahkan oleh sel ke dalam sifat yang spesifik,
seperti rambut coklat atau tipe golongan darah A?
Ingat kembali kacang ercis Mendel.Salah satu karakter yang
dipelajari pada kacang ercis adalah panjang batang. Variasi dalam satu gen
tunggal menentukan perbedaan antara varietas (tanaman) kacang ercis yang tinggi
dan yang kerdil. Mendel tidak mengetahui dasar fisiologis dari perbedaan
fenotipik tersebut, namun para ahli tumbuhan menjelaskan sebagai berikut:
Kacang yang kerdil kekurangan hormon pertumbuhan yang disebut geberrelin, yang
merangsanga pertumbuhan normal pada batang. Kacang yang kerdil jika diberi
hormone giberelin akakn menunjukkan perumbuhan yang normal.Apa yang menyebabkan
kacang yang kerdil tidak dapat mensintesis hormon giberelin sendiri? Tanaman
tersebut ternyata tidak mempunyai suatu protein penting, yaitu suatu enzim yang
diperlukan untuk sintesis hormon giberelin.
Contoh di atas menggambarkan bahasan utama dari sintesis
protein.Oleh karena pentingnya sintesis protein bagi fungsi dan fisiologi
tubuh, maka disusunlah makalah sederhana ini untuk membantu memberikan
informasi mengenai sintesa protein.
Protein dibuat dari suatu seri asam amino.Gabungan dari
dua asam amino disebut pepsida, sedangkan gabungan dari banyak asam amino
disebut polipepsida yang mempunyai berat molekul kira-kira 10.000 merupakan
protein . suatu dipepsida (demikian pula polipepsida) adalah suatu seri residu
asam amino yang dihubungkan oleh suatu peptisida serta mempunyai ujung amino
(NH2) dan karboksil (COOH).
Walaupun hanya dikenal 20 macam asam amino saja,lagipula
ADN hanya terdiri dari 4 basa,tetapi kemungkinan terbentuk varietas tidak
terbatas.bagaimana ini mungkin bisa terjadi?
Dalam tahun 1968 nirenberg,khorana dan holley menerima
hadiah nobel untuk pekerjaan mereka dalammenciptakan kode genetik,yaitu
menerangkan bagaimana sebuahgen menggontrol pengaturan asam amino dalam protein
tertentu.
II.
PEMBAHASAN
Protein
mempunyai peranan penting dalam organisasi struktural dan fungsional dari sel.
Protein struktural menghasilkan beberapa komponen sel dan beberapa bagian
diluar sel seperti kutikula,serabut dan sebagainya. Protein fungsional (enzim
dan hormon) mengawasi hamper semua kegiatan metabolisme , biosintesis,
pertumbuhan, pernapasan dan perkembangbiakan dari sel. Namun demikian sebuah
sel tidak mungkin membuat protein yang dibutuhkan oleh individu yang bersel
banyak.
Sintesa protein adalah proses pembentukan
protein dari monomer peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesa protein dimulai dari anak inti sel,
sitoplasma dan ribosom.
Sintesa protein melibatkan DNA sebagai
pembuat rantai polipeptida.Meskipun begitu, DNA tidak dapat secara langsung
menyusun rantai polipeptida karena harus melalui RNA.Seperti yang telah kita
ketahui bahwa DNA merupakan bahan informasi genetik yang dapat diwariskan dari
generasi ke generasi. Informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan menjadi
urutan asam amino selama sintesis protein. Informasi ditransfer secara akurat
dari DNA melalui RNA untuk menghasilkan polipeptida dari urutan asam amino yang
spesifik. Menurut (Suryo, 2008:59-61) DNA merupakan susunan kimia
makromolekular yang komplek, yang terdiri dari tiga macam molekul yaitu : Gula
pentose yang dikenal sebagai deoksiribosa, Asam pospat, dan Basa nitrogen,
dibedakan atas dua tipe dasar yaitu : pirimidin {sitosin (S) dan timin (T)} dan
purin {adenine (A) dan guanine (G)}
Suatu
konsep dasar hereditas yang mampu menentukan ciri spesifik suatu jenis makhluk
menunjukkan adanya aliran informasi bahan genetik dari DNA ke asam amino
(protein).Konsep tersebut dikenal dengan dogma genetik. Tahap pertama dogma
genetik dikenal sebagai proses transkripsi DNA menjadi mRNA. Tahap kedua dogma
genetik adalah proses translasi atau penerjemahan kode genetik pada RNA menjadi
urutan asam amino. Dogma genetik dapat digambarkan secara skematis sebagai
berikut.
B.Pengertian
Transkripsi dan Translasi
Gen
memberi perintah untuk membuat protein tertentu. Tetapi gen tidak membangun
protein secara langsung. Jembatan antara DNA dan sintesis protein adalah RNA.
RNA secara kimiawi serupa dengan DNA, terkecuali bahwa RNA mengandung ribose,
bukan deoksiribosa, sebagai gulanya dan memiliki basa nitrogen urasil, dan
bukan timin.
Transkripsi
merupakan sintesis RNA berdasarkan arahan DNA. Kedua asam nukleat menggunakan
bahasa yang sama, dan informasinya tinggal ditranskripsikan atau disalin, dari
satu molekul ke molekul lain. Molekul RNA yang dihasilkan merupakan transkrip
penuh dari instruksi-instruksi pembangun-protein dari gen itu. Jenis molekul
RNA ini disebut RNA mesenjer (mRNA), karena molekul ini membawa pesan dari DNA
ke peralatan pensintesis-protein dari sel tersebut.
Translasi
merupakan sintesis polipeptida yang sesungguhnya, yang trejadi berdasarkan
arahan mRNA. Selama tahapan ini terdapat perubahan bahasa: Sel tersebut harus
menerjemahkan (mentranslasi) urutan basa molekul mRNAke dalam urutan asam amino
polipeptida. Tempat-tempat translasi ini ialah ribosom, partikel kompleks yang
memfasilitasi perangkaian secara teratur asam amino menjadi rantai
polipeprtida.
Walaupun
mekanisme dasar transkripsi dan translasi serupa untuk prokariota dan
eukariota, terdapat suatu perbedaan penting dalam aliran informasi genetik di
dalam sel-sel tersebut.Karena bakteri tidak memiliki nukleus, DNA-nya tidak
tersegregasi dari ribosom dan perlengkapan pensintasis-protein lainnya.
Transkripsi dan translasi dikopel (dipasangkan), dengan ribosom menempel pada
ujung depan molekul mRNA sewaktu transkripsi masih terus berlangsung.
Sebaliknya,
sel eukariotik, selubung nukleus memisahkan transkripsi dan translasi dalam
ruang dan waktu.Transkripsi terjadi di nukleus, dan mRNA dikirim ke sitoplasma,
di mana translasi terjadi. Tetapi sebelum mRNA itu meninggalkan nukleus,
transkrip-transkrip RNA eukariotik dimodifikasi dengan berbagai cara untuk
menghasilkan mRNA akhir yang fungsional. Dengan demikian, dalam proses
dua-langkah ini, transkrip gen eukariotik menghasilkan pra-mRNA, dan pemrosesan
RNA menghasilkan mRNA akhir.
Gambar
1. Perbedaan sintesis protein (a) prokariotk dan (b) eukariotik
C.
Triplet Nukleutida dalam kode genetik
Triplet
basa nukleotida merupakan unit terkecil dengan panjang seragam yang dapat
mengkode seluruh asam amino. Jika setiap susunan yang terdiri dari tiga basah
berurutan menentukan satu asam amino, akan ada 64 kemungkinan kata kode yang
lebih dari cukup untuk menentukan semua asam amino tersebut. Aliran informasi
dari gen ke protein didasarkan pada kode triplet :perintah genetic untuk rantai
poipeptida ditulis dalam DNA sebagai satu deret yang terdiri dari kata-kata
tiga nukleotida.
Sel
tidak dapat secara langsung mentranslasi gen menjadi asam amino. Langkahnya
adalah transkripsi, dimana selama transkripsi gen tersebut menentukan ururtan
triplet basa disepanjang molekul mRNA.Untaian ini disebut untaian cetakan,
karena untaian ini memberikan cetakan untuk menata urutan nukleotida dalam
transkrip RNA. DNA yang ada dapat menjadi untaian cetakan dibeberapa daerah
dalam suatu molekul DNA, sementara di daerah lain di sepanjang heliks ganda
untai komplementerlah yang berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis RNA.
Molekul
mRNA lebih merupakan komplementer daripada identik dengan cetakan DNA nyakarena
basa RNA disusun pada cetakan tersebut berdasarkan aturan pemasangan
basa.Pasangan ini serupa dengan pasangan yang terbentuk selama replikasi DNA,
kecuali bahwa U, RNAuntuk mengganti T, berpasangan dengan A. Dengan demikian,
apabiala untai DNA ditranskripsi, triplet basa ACC dalam DNA menyediakan
cetakan uintuk UGG dalam molekulmRNA terasebut. Triplet basa mRNA ini disebut
kodon.
Gambar
2. Kode triplet
Gambar
3. Kamus kode genetik
D.
Sintesis dan Pemrosesan RNA
RNA
mesenjer, pembawa informasi dari DNA ke peralatan pensintesis-protein sel,
ditranskripsi dari untai cetakan suatu gen. enzim yang disebut RNA polimerase
membuka pilinan kedua untai DNA sehingga terpisah dan mengaitkannya
bersama-sama nukleotida pasangan-basa pada saat nukleotida- nukleotida ini
membentuk pasangan-basa di sepanjang cetakan DNA. RNA polimerase dapat
menambahkan hanya ke ujung 3’ dari polimer yang sedang tumbuh.Dengan demikian,
molekul RNA memanjang dalam arah 5’→ 3’. Urutan nukleotida spesifik di
sepanjang DNA menandai di mana transkripsi suatu gen dimulai dan diakhiri.
Rentangan DNA yang ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit traskripsi.
Bakteri
hanya memiliki satu tipe RNA polimerase yang mensintesis tidak saja mRNA tetapi
juga tipe RNA lain yang berfungsi dalam sintesis protein. Sebaliknya, eukariota
memiliki tiga tipe RNA polimerase dalam nukleusnya, diberi nomor I, II, dan
III.Tipe yang digunakan untuk sintesis mRNA ialah RNA polimerase II.
Transkripsi
memiliki tiga tahapan sebagai berikut:
1.
Pengikatan RNA polimerase dan inisiasi transkripsi
Daerah
DNA di mana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut
promoter.Suatu promoter mencakup titik-awal transkripsi dan biasanya membentang
beberapa lusin pasangan nukleotida “upstream” dari titik-awal.Promoter
ini juga menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA yang digunakan
sebagai cetakan.
Dalam
prokariota, RNA polimerase itu sendiri secara khusus mengenali dan mengikatkan
dirinya dengan promoternya.Sebaliknya, dalam eukariota, suatu kumpulan protein
yang disebut faktor transkripsi menjadi perantara antara pengikatan polimerase
dan insiasi transkripsi.Hanya setelah faktor transkripsi tertentu diikat pada
promoter barulah RNA polimerase mengikatkan diri pada promoter tersebut.Susunan
yang lengkap antara faktor transkripsi dan RNA polimerase yang mengikatkan diri
pada promoter disebut kompleks inisiasi transkripsi.Begitu polymerase terikat
kuat pada DNA promoter, kedua untai DNA mengulur dan enzim mulai mentranskripsi
untai cetakannya.
Gambar
4. Inisial transkripsi pada promoter eukariotik
2.
Elongasi untai RNA
Pada
saat Rna bergerak di sepanjang DNA, RNA it uterus membuka pilinan heliks-ganda
tersebut, memperlihatkan kira-kira 10-20 basa DNA sekaligus untuk berpasangan
dengan nukleotida RNA. Enzim ini menambahkan nukleotida ke ujung 3’ dari
molekul RNA yang sedang tumbuh begitu enzim itu berlanjut di sepanjang
heliks-ganda tersebut. Pada saat sintesis RNA berlangsung, heliks-ganda DNA
terbentuk kembali dan molekul RNA batu akan lepas dari cetakan DNA-nya.
Transkripsi berlanjut pada laju kira-kira 60 nukleotida per detik pada
eukariota.
3.
Terminasi transkripsi
Transkripsi
berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang disebut
terminator.Terminator yang ditranskripsi yakni, suatu urutan RNA berfungsi
sebagai sinyal terminasi yang sesungguhnya.Pada sel prokariotik, transkripsi
biasanya berhenti tepat pada akhir sinyal terminasi; ketika polimerase mencapai
titik tersebut polimerase melepas RNA dan DNA.Sebaliknya, pada sel eukariota
polymerase ini terus melewati sinyal terminasi, suatu urutan AAUAAA di dalam
pra-mRNA.Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10-35 nukleotida, pra-mRNA ini
dipotong hingga terlepas dari enzim tersebut. Tempat pemotongan pada RNA juga
merupakan tempat untuk penambahan ekor poli(A)−salah satu langkah pemrosesan
RNA.
Gambar
5. Tahapan transkripsi
E.
Pemrosesan RNA
Enzim-enzim
dalam nukleus eukariotik memodifikasi pra-mRNA dalam berbagai cara sebelum
pesan genetiknya disampaikan ke sitoplasma. Selama pemrosesan RNA ini, kedua
ujung transkrip primer biasanya diganti.
Setiap
ujung molekul pra-mRNA dimodifikasi dengan cara tertentu. Ujung 5’, ujung yang
pertama dibuat selama transkripsi, segera ditutup dengan bentuk nukleotida
guanin (G) yang termodifikasi.Ujung 5’ ini memiliki sedikitnya dua fungsi
penting.Pertama, ujung unu melindungi mRNA dari perombakan oleh enzim
hidrolitik.Kedua, setelah mRNA mencapai sitoplasma, ujung 5’ ini berfungsi
sebagai bagia dari tanda “lekatkan di sini” untuk ribosom.
Ujung
lain molekul mRNA, ujung 3’, juga dimodifikasi sebelum pesannya meninggalkan
nukleus. Pada ujung 3’ ini suatu enzim menambahkan ekor poli(A) yang terdiri
atas 30 hingga 200 nukleotida adenin. Seperti tutup 5’, Ekor poli(A) ini
menghambat (menginhibisi) degradasi RNA dan membantu ribosom melekat padanya.
Ekor poli(A) ini juga tampaknya mempermudah ekspor mRNA dari nukleus.
Gambar
6. Penambahan tutup 5’ dan ekor poli(A) RNA
Tahap
yang paling mengagumkan dari pemrosesn RNA di dalam nucleus eukariotik adalah
pemindahan sebagian besar molekul RNA yang mula-mula disintesis−pekerjaan
potong dan−tempel yang disebut penyambungan RNA (RNA splicing). Panjang
rata-rata unit transkripsi di sepanjang moleku DNA eukariotik adalah 8000
nukleotida, sehingga transkrip
RNA
primer juga di sepanjang itu.
Gambar
7. Penyambungan RNA
Tetapi
hanya dibutuhkan kira-kira 1200 nukleotida untuk mengkode protein yang ukuran
rata0rata asam aminonya 400. Ini berarti bahwa sebagian besar gen eukariotik
dan transkrip RNA-nya memiliki rentangan nukleotida bukan-pengkode, disebut
intron. Daerah lain disebut ekson, karena daerah ini akhirnya
diekspresikan−artinya ditranslasi menjasi asam amino.
RNA
polymerase mentranskripsi intron maupun ekson dari DNA, yang menciptakan
molekul terlalu besar.Intron dipotong dan ekson bergabung menjadi satu untuk
membentuk suatu molekul mRNA dengan urutan pengkode yang kontinu.
Sinyal-sinyal
untuk penyambungan RNA merupakan urutan nukleotida pendek pada ujung-ujung
intron.Partikel yang disebut ribonukleoprotein nukleus kecil (snRNP), mengenali
tempat-tempat penyambungan ini.RNA dalam partikel snRNP disebut RNA nukleus
kecil (snRNA).
Gambar
8. Pemrosesan RNA
F.
Translasi
Dalam
proses translasi suatu sel menginterpretasi suatu pesan genetic dan membentuk
protein yang sesuai. Pesan tersebut berupa serangkaian kodon di sepanjang mRNA,
interpreternya adalah RNA transfer (tRNA). Fungsi tRNA adalah mentrasfer asam –
asam amino dari kolam sitoplasma ke ribosom.Ribosom menambahkan tiap asam amino
yang dibawa tRNA keujung rantai polipeptida yang sedang tumbuh. Beriku gambar
proses translasi:
Gambar
9.Translasi : konsep dasar
a.
Struktur dan Fungsi tRNA
Seperti
mRNA dan tipe RNA seluler lain, molekun RNA transfer ditranskripsi dari cetakan
DNA.Pada sel eukariotik, seperti mRNA, tRNA dibuat di dalam nucleus dan harus
diangkut dari nucleus ke sitoplasma, tempat terjadinya translasi.Baik pada sel
prokariotik maupun eukariotik, tiap molekul tRNA digunakan berulang kali,
mengambil desain asam aminonya dalam sitosol, menyimpan muatan ini di ribosom,
dan meningglkan ribosom untuk mengambil muatan lainnya.
Molekul
tRNA terdiri atas untai tunggal RNA yang panjangnya hanya 80 nukleotida.Untai
RNA melipat ke belakang terhadap dirinya sendiri membentuk molekul dengan
struktur tiga dimensi yang diperkuat interaksi antara bagian-bagian yang
berbeda dari rantai nukleotida. Basa-basa nukleotida di daerah tertentu dari
untai tRNA membentuk ikatan hydrogen dengan basa-basa komplementer dari daerah
lain. Berikut meru[akan gambar RNA transfer :
|
Gambar
10. Struktur RNA transfer
b.
Sintetase tRNA Aminoasil
Pengikatan
kodon-antikodon sebenarnya merupakan bagian kedua dari dua tahap pengenalan
yang dibutuhkan untuk translasi suatu pesan genetic yang akurat.Prngikatan ini
harus didahului oleh pemasangan yang benar antara tRNA dengan asam amino.tRNA
yang mengikatkan diri pada kodon mRNA yang menentukan asam amio tertentu, harus
membawa hanya asam amino tersebut ke ribosom. Tiap asam amino digabungkan
dengan tRNA yang sesuai oleh suatu enzim spesifikyang disebut sintetase
tRNA-aminoasil.Tempat aktif dari tiap tipe sintetase tRNA aminoasil hanya cocok
untuk kombinasi asam amino dan tRNA yang spesifik. Enzim sintetase ini
mengkatalisis penempelan kovalen dari asam amino pada tRNA-nya dalam suatu
proses yang digerakkan oleh hidrolisis ATP. tRNA aminoasil yang dihasilkan
dilepaskan dari enzim tersebut dan membawa asam aminonya ke rantai polipeptida
yang sedang tumbuh didalam ribosom.
Gambar
11. Sintetase tRNA-aminoasil
c.
Ribosom
Ribosom
memudahkan pemasangan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA
selama sintesis protein.Ribosom tersusun dari subunit kecil dan subunit besar,
subunit tersebut dibangun oleh protein-protein dan molekul RNA yang disebut RNA
ribosom.Pada eukariotik, subunit tersebut disintesis di nucleus. Gen RNA
ribosom pada DNA kromosomal ditranskripsi, dan RNA tersebut diproses dan
disusun dengan protein-protein yang diambil dari sitoplasma. Sub unit ribososm
yang dihasilkan kemudian diekspor melaui pori-pori nucleus ke sitoplasma. Baik
pada eukariota maupun prokariota, subunit besar dan kecil bergabung untuk
membentuk ribosom fungsional hanya ketika kedua subunit tersebut terikat pada
molekul mRNA.Karena sebagian sel mengandung ribuan ribosom, rRNA merupakan tipe
RNA yang paling banyak.
Walaupun
ribosom eukariota dan prokariota mirip dalam struktur dan fungsinya, ribosom
eukariota sedikit lebih besar dan sedikit berbeda dengan ribosom prokariota
dalam komposisi molekulernya.Perbedaan tersebut memiliki pengaruh medis yang
penting.Obat-obat tertentu dapat melumpuhkan ribosom prokariota tanpa
menghambat kemampuan ribosom eukariota membuat protein.Obat ini termasuk
tetrasiklin dan streptomisin, digunakan sebagai antibiotic untuk melawan
infeksi bakteri.
Struktur
suatu ribosom mereflesikan fungsinya untuk mengumpulkan mRNA dengan tRNA
pembawa asam amino.Selain satu tempat pengikatan pengikatan untuk mRNA, tiap
ribosom memiliki tiga tempat pengikatan untuk tRNA. Berikut merupakan gambar
anatomi ribosom:
Gambar
12. Anatomi suatu ribosom
d.
Tiga Pembentukan Polipeptida
1)
Inisiasi
Tahap
inisiasi dari translasi membawa bersama-sama mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam
amino pertama dari polipeptida, dan dua subunit ribosom.Pertama subunit ribosom
kecil mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA inisiator khusus. Berikut merupakan
gambar inisiasi transkripsi:
Gambar
13. Inisiasi translasi
2)
Elongasi
Pada
tahap ini asam amino ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama.Tiap
penambahan mengakibatkan partisipasi beberapa protein yang disebut factor
elongasi. Berikut merupakan tahapan atau siklus elongasi transkripsi:
Gambar
14. Siklus elongasi translasi
3)
Terminasi
Merupakan
tahap akhir translasi. Berikut merupakan gambar dari tahapan terminasi:
|
Gambar
15. Terminasi
Mekanisme
Sinyal untuk mengarahkan protein ke RE
Suatu
polipeptida yang ditujukan untuk endomembran atau untuk sekresi dari sel
dimulai dengan pepptida sinyal, suatu rentangan asam amino yang mengarahkan ke
RE.Gambar berikut merupakan sintesis protein secretor dan pengimporannya secara
simultan ke RE.
Gambar
16. Mekanisme sinyal untuk mengarahkan protein ke RE
Ringkasan
dari transkripsi dan translasi di dalam sel digambarkan sebagai berikut:
Gambar
17. Ringkasan transkripsi dan translasi dalam sel eukariotik
II.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan diatas kami dapat simpulakan bahwa;
1.
Transkripsi memiliki tiga tahapan, yaitu pengikatan RNA polymerase dan
inisiasi, elongasi untai RNA, dan terminasi transkripsi.
2.
RNA mesenjer, pembawa informasi dari DNA ke peralatan pensintesis-protein sel,
ditranskripsi dari untai cetakan suatu gen. enzim yang disebut RNA polimerase
membuka pilinan kedua untai DNA sehingga terpisah dan mengaitkannya
bersama-sama nukleotida pasangan-basa pada saat nukleotida- nukleotida ini membentuk
pasangan-basa di sepanjang cetakan DNA.
3.
Translasi memiliki tiga tahapan, yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi.
4.
Pada tahap elongasi translasi terdapat tiga faktor elongasi, yaitu pengenalan
kodon, pembentukan ikatan peptida, dan translokasi.
D.
DAFTAR PUSTAKA
Suryo.1984.Genetika.
Strata 1.Gadjah Mada University Press,Yogyakarta.
Bollag,D.M. dan
Edelstein, S.J.,1991,Protein Methoad, A Jhon wiley and
sons inc.California.
Http://www.wikipidia.com
No comments:
Post a Comment