Tuesday, May 17, 2016

DNA, RNA DAN TURUNANNYA

              DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR..........................................................................................     Vii
DAFTAR ISI........................................................................................................      Vii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...............................................................................................       1
1.2 Rumusan masalah ........................................................................................        2
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................        2
 BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asam Nukleat...............................................................................      3
2.2 Jenis- jenis Asam Nukleat..............................................................................       4
2.3 Tingkatan Struktur Asam Nukleat...............................................................         6
2.4 Struktur DNA dan RNA..............................................................................        8
2.5 Sintesis RNA dan DNA...............................................................................        12
2.6 Transkripsi dan Translasi.............................................................................          15
2.7 Kelainan Penyakit RNA dan DNA..............................................................        15
2.8 Fungsi dan Peranan Asam Nukleat..............................................................         16
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN............................................................................................        19       
3.2 SARAN........................................................................................................        19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................        20















BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
         Pada tahun 1869 Friedrick Mescher, seorang muda bangsa Swiss yang belajar pada
Hoppe- Seyler yang  terkemuka di Jerman, mengisolasi inti dari sel darah putih dan
menemukan bahwa inti mengandung suatu zat  kaya fosfat yang sampai sekarang ini tidak
diketahui yang dinamakannya nuklein. Menurut saya tampak nya seluruh family dari zat yang mengandung fosfor  ini, agak sedikit berbeda satu sama lainnya, akan timbul sebagai
sekelompok zat- zat nuklein, yang kemungkinan patut mendapatkan asupan dengan  
pertimbangan yang sama dengan protein. Ketika nuklein ditetapkan bersifat asam , namanya
diganti menjadi asam nukleat. Riset mengenai biomolekul ini pada decade pertama dari abad
 ini menemukan bahwa asam nukleat, seperti protein merupakan polimer. Unit monomerik
dari suatu asam nukleat disebut nukleotida. Jadi, asam nukleat juga disebut polinukleotida.
Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA ( deoxyribonucleic acid ) atau asam deoksiribonukleatdan  RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. DNA oleh seorang dokter muda
Friedrich Miescher yang mempercayai bahwa rahasia kehidupan dapat diungkapkan melalui penelitian kimia pada sel-sel. Penelitian berlanjut mengenai asam nukleat menemukan bahwa unit  nukleotida ini terkait satu sama lain melalui ikatan fosfodiester membentuk struktur
makromolekular , yang dalam kasus DNA, dapat mempunyai berat molekul milyaran. Kedua
jenis asam nukleat ditemukan pada semua tumbuh-tumbuhan dan hewan. Virus juga
mengandung asam nukleat. Namun, tidak seperti tumbuh-tumbuhan atau hewan, suatu virus memiliki RNA ataupun DNA, tetapi tidak keduanya.Walaupun kimiawi dari asam nukleat
diteliti secara serius setelah penemuannya, 75 tahun berlalu sebelum makna biologi dari
makro molekul ini disadari. Saran yang diajukan oleh Avery dan rekan, pada tahun 1944,
bahwa DNA adalah bahan genetika, merupakan peranan biologi spesifik pertama yang
diajukan untuk suatu asam  nukleat. Mengenai RNA, baru pada tahun 1957 ditetapkan suatu
fungsi selular spesifik untuk asam nukleat ini ( keterlibatan RNA dalam sintesis protein ).
( perlu dicatat, bahwa RNAtelah diidentifikasi lebih sebagai bahan genetika dari sejumlah
virus). timbulnya biologi molecular menekankan keunggulan dari DNA maupun  RNA, yang beragam spesies memiliki peranan mencolok dalam sintesis protein (ekspresi gen).




1.2 Rumusan Masalah
1.Apa pengertian dari Asam Nukleat ?
2.Apa-apa saja jenis Asam Nukleat ?
3.Bagaimana tingkatan struktur Asam Nukleat ?
4.Bagaimana struktur DNA dan RNA ?
5.Bagaimana sintesis RNA dan DNA ?
6.Bagaimana mekanisme Transkripsi dan Translasi ?
7.Apa-apa saja kelainan penyakit yang disebabkan oleh DNA dan RNA ?
8.Apa fungsi dan peranan Asam Nukleat ?

1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui pengertian dari Asam Nukleat, untuk mengetahui jenis Asam Nukleat,
untuk mengetahui tingkatan struktur Asam Nukleat, untuk mengetahui struktur DNA dan
RNA, untuk mengetahui sintesis RNA  dan DNA, untuk mengetahui mekanisme Transkripsi dan Translasi, untuk mengetahui kelainan penyakit yang disebabkan oleh DNA dan RNA dan
untuk mengetahui fungsi dan peranan Asam Nukleat.

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang peranan sangat
penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya tersimpan informasi genetik.
Asam nukleat juga sering disebut polinukleotida karena tersusun dari sejumlah
molekul nukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan bertugas untuk
menyimpan dan mentransfer genetic,kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat
untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing sel. Asam nukleat, jika unit-unit
pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut asam deoksiribonukleotida (DNA) dan jika
terdiri dari unit-unit ribonukleaotida disebut asam ribonukleaotida (RNA). Asam Nukleat
juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Bila nukleotida
mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam
ribonukleat) yang berguna dalam sintesis protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama pementukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa
nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin
selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA
pirimidin selalu sitosin dan timin. Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai
 nukleoprotein, yaitu gabungan antara asam  nukleat dengan protein. Untuk memperoleh
asam nukleat dari jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap
nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan garam IM. Setelah nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan atau dipecah menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan menambah
 asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga jenuh
 akan mengendapkan protein. Cara lain untuk  memisahkan asam nukleat dari protein ialah
 menggunakan enzim pemecah protein, misal tripsin. Ekstraksi terhadap jaringan-jaringan
 dengan asam  triklorasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat. Denaturasi protein dalam
 campuran dengan asam nukleat itu dapat pula menyebabkan terjadinya denaturasi asam
 nukleat itu sendiri. Oleh karena asam nukleat itu mengandung pentosa, maka bila dipanasi
 dengan asam sulfat akan terbentuk furfural. Furfural ini akan memberikan warna merah
 dengan anilina asetat atau warna kuning dengan p-bromfenilhidrazina. Apabila dipanasi
 dengan difenilamina dalam suasana asam, DNA akan memberikan warna biru.

komposisi molekul penyusun asam nukleat diketahui dengan jelas, seperti yang ditunjukkan
gambar 14.54 hingga bagan pada Gambar 14.57.
Gambar 1. Molekul sederhana Asam Nukleat

Gambar 2. Skema Hidrolisis Asam Nukleat  


2.2. Jenis-jenis Asam Nukleat
Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid ) atau asam deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. Baik DNA maupun RNA
 berupa anion dan pada umumnya  terikat oleh protein dan bersifat basa. Misalnya DNA
 dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan  antara protein danasam nukleat
 disebut nucleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan polimer sepertiprotein  tetapi unit
 penyusunnya adalah nukleotida. Salah satu contoh nukleotida asam nukleat bebas adalah
 ATP yang  berfungsi sebagai pembawa energy.
a. Komponen Penyusun Asam Nukleat
1. Basa Nitrogen Heterosiklik
Basa nitrogen heterosiklik yang merupakan penyusun asam nukleat adalah turunan Purina
dan pirimidina.
Purina dan turunannya
Purina atau purin adalah senyawa heterosiklik majemuk yang mempunyai lingkar pirimidina dan imidazol yang berimit. Turunan purina yang merupakan penyusun asam nukleat adalah adenine atau 6-aminopurina dan guanine atau 2-amino-6- oksipurina.
Pirimidina dan turun-turunannya
Pirimidina atau pirimidin termasuk senyawa heterosiklik sederhana lingkar 6, dengan 2 atom nitrogen sebagai heteroatomnya. Turunan-turunan pirimidina yang meupakan penyusun asam nukleat adalah sitosin atau 2-oksi-4-aminopirimidina yang disingkat C, timin atau 2, 4-dioksi-5-metilpirimidina yang disingkat T dan urasil atau 2, 4-dioksipirimidina yang disingkat U.

2. Pentosa atau Gula Penyusun
Pentose yang menyusun asam nukleotida adalah ribose dan 2-deoksiribosa. Dalam struktur
kimia asam nukleat, kedua pentose tersebut terdapat dalam bentuk lingkar furanosa. Ribose
merupakan penyusun RNA dan 2-deoksiribosa merupakan penyusun DNA.
3. Fosfat Penyusun
Fosfat penyusun asam nukleat adalah asam fosfat atau asam ortofosfat. Fosfat ini berupa
Kristal berbentuk orto-rombik, tak stabil dan melebur pada suhu 42,35 0 C. Fosfat ini
tergolong asam lemah atau sedang dan bervalensi tiga jenis garam natrium. Garam natrium
tersebut dapat terbentuk pada suhu kamar yaitu, Natrium fosfat Na 3 PO 4, Natrium hidrogen fosfat Na 2 HPO 4, dan Natrium dihidrogen fosfat NaH 2 PO 4.

b. Nukleotida dan Nukleosida
Suatu basa yang terikat pada satu gugus gula disebut nukleosida, sedangkan nukleotida
adalah satu nukleosida yang berikatan dengan gugus fosfat. Di dalam molekul DNA atau
 RNA, nukleotida berikatan dengan nukleotida yang lain melalui ikatan fosfodiester . Basa
purin dan pirimidin tidak berikatan secara kovalen satu sama lain. Oleh karena itu, suatu
polinukleotida tersusun atas kerangka gula-fosfat yang berselang seling dan mempunyai
ujung 5’-P dan 3’-OH. Monomer nukleotida dapat berikatan satu sama lain melalui ikatan
fosfodiester antara -OH di atom C nomor 3‘nya dengan gugus fosfat dari nukleotida berikutnya. Kedua ujung poli- atau oligonukleotida yang dihasilkan menyisakan gugus fosfat di atom
karbon nomor 5' nukleotida pertama dan gugus hidroksil di atom karbon nomor 3' nukleotida terakhir.

2.3. Tingkatan Struktur Asam Nukleat
2.3.1. Gula Pentosa
Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2- deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfot  diester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula
 dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu  perbedaan utama DNA dan RNA
 adalah gula penyusunnya; gula RNA adalah ribosa . DNA terdiri atas dua  untai yang
 berpilin membentuk struktur heliks ganda . Pada struktur heliks ganda, orientasi rantai
 nuklotida  pada satu untai berlawanan dengan orientasi nukleotida untai lainnya. Hal ini
 disebut sebagai antiparalel.  Masing-masing untai terdiri dari rangka utama, sebagai struktur utama, dan basa nitrogen, yang berinteraksi dengan untai DNA satunya pada heliks. Kedua
 untai pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen  antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai tersebut. Empat basa yang ditemukan pada DNA adalah adenina (dilambangkan A), sitosina (C, dari cytosine ), guanina (G), dan timina (T).
2.3.2. Basa Nitrogen
Basa nitrogen seperti yang kita tau adalah Purin dan Pirimidin. Basa Purin misalnya. berasal dari senyawa heterosiklik yang terdiri dari 2 gabungan siklik (namanya bisiklik). Sedangkan
 Pirimidin juga termasuk dalam  snyawa heterosiklik, namun pirimidin ini berasal dari
 turunan Piridin yang ditambahkan 1 atom N (kalo piridin hanya 1 atom N nya). Purin punya
 turunan lagi, yakni Adenin dan guanin yang berbeda dari strukurnya, begitu  juga pirimidin
 yang terdiri dari timin, uracil, dan sitosi. Masing-masing basa purin dan pirimidin akan
 saling berpasangan, seperti adenin akan selalu berpasangan dengan timin pada DNA dan
 dengan Uracil pada RNA.  sedangkan guanin "setia"dengan sitosin baik di DNA maupun
 RNA.,hal ini karena mereka sudah berjodoh satu sama lain, dalam hal ini masing-masing

pasangan akan saling membentuk kestabilan oleh adanya ikatan hidrogen yang
menghubungkan keduanya. dan juga sdh ada enzim2 tertentu yang bekerja pada masing2
 jenis  asam nukleat, sehingga bila pasangannya "tertukar" enzim yang bekerja secara
 otomatis akan berhenti.  3 Gugus fosfat Inilah yang menentukan sifat asam pada asam
 nukleat Kotak ungu pada gambar menunjukan fosfat,pada keadaan netral, ia akan sangat
mudah melepaskan protonnya. makin mudah melepaskan protonnya ,semakin asam. sehingga disebut juga sebagai anion asam kuat. Gambar ikatannya Fosfatnya, berikatan dengan atom C5 nya, dan atom C3 dari nukleotida sebelumnya atau sesudahnya. ini disebut sebagai ikatan fosfodiester , dimana ikatan ini menghubungkan nukleotida 1 dengan lainnya. Nukleotida adalah unit molekul dari asam  nukleat yang terdiri dari fosfat, basa N, dan gula.
 Beberapa nukleotida lain ialah sebagai berikut :
*Adenin nukleotida atau Adenosinmonofosfat (AMP)(asam adenilat)
*Guanin nukleotida atau Guanosinmonofosfat(GMP)(asam guanilat)
*Hipoksantin nukleosida atau Inosinmonofosfat (IMP)(asam inosinat)
*Urasil Nukleotida atau Uridinmonofosfat (UMP) (asam uridilat)
*Sitidin nukleotida atau Sitidinmonofosfat(SMP)(asam sitidilat)
*Timin nukleotida atau Timidinmonofosfat (TMP)(asam timidilat)
 Pentosa yang terdapat dalam molekul nukleotida pada contoh diatas ialah ribosa. Apabila
 Pentosanya deoksiribosa, maka ditambah deoksi di depan nama nukleotida tersebut misalnya deoksiadenosin- monofosfat atau disingkat dAMP. Ada beberapa nukleotida yang
 mempunyai gugus fosfat lebih dari 1 misalnya  adenosintrifosfat dan uridintrifosfat, kedua
 nukleotida ini mempunyai peranan penting dalam reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Pada
 rumus molekul ATP dan UTP, ikatan antara gugus-gugus fosfat diberi tanda yang khas. Pada proses hidrolisis ATP akan melepaskan gugus fosfat dan terbentuk adenosindifosfat (ADP).   Pada hidrolis ini ternyata dibebaskan energy yang cukup besar yaitu 7.000 kal/mol ATP.
Oleh karena itu ikatan antara gugus  fosfat dinamakan “ikatan berenergi tinggi” dan diberi
tanda. Dalam tubuh,ATP dan UTP berfungsi sebagai penyimpan energi yang diperoleh dari
proses oksidasi senyawa-senyawa dalam makanan kita untuk kemudian  di bebaskan apabila
energi tersebut diperlukan.





2.3.3. Polinukleotida
2.4. Struktur DNA dan RNA
2.4.1. Deoxyribonucleid Acid ( DNA )

Apabila kita ibaratkan suatu tubuh, maka DNA diibaratkan sebagai otak yang dapat mengatursegala proses di dalam tubuh. Di samping itu, DNA juga mempunyai peran penting dalam
pewarisan sifat. DNA merupakan suatu senyawa kimia yang penting padamakhluk hidup.
Tuga utamanya membawa materi genetik dari suatu generasi ke generasi berikutnya. DNA
juga merupakan senyawa polinukleotida yang membawa sifat-sifat keturunan yang khas pada
kromosom. Asam ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul deoksiribonukleotida yang terikat satu sama lain sehingga membentuk rantai polinukleotida yang panjang.
 Molekul DNA yang panjang ini terbentuk oleh ikatan antara atom C nomor 3 dengan atom C nomor 5 pada molekul deoksiribosa dengan perantaraan gugus fosfat.Secara kimia DNA
 mengandung karakteristik/sifat sebagai berikut:
1. Memiliki gugus gula deoksiribosa.
2. Basa nitrogennya guanin (G), sitosin(C), timin (T) dan adenin (A).
3. Memiliki rantai heliks ganda antiparallel
4. Kandungan basa nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan berpasangan spesifik satu
      dengan lain. Guanin selalu berpasangan dengan sitosin (G±C), dan adenidan adenin
      berpasangan dengan timin (A - T), sehingga jumlah guanin selalu sama dengan jumlah
    sitosin. Demikian pula adenin dan timin.
5. Makromolekul dengan Mr yang sangat besar.
6. Setiap spesies/organisme mononukleotida utamanya mempunyai perbandingan, urutan dan      berat molekul (Mr) yang spesifik.

7. Pada sel prokariotik (mengandung hanya satu kromosom) DNA nya merupakan
     makromolekul tunggal dengan Mr = 2 x 10 9.
 8. Pada sel eukariotik (mengandung banyak kromosom) mempunyai banyak molekul DNA
    Fungsi atau peranan DNA ini sebenarnya tidak sekadar sebagai pembawa materi genetik,
    melainkan juga menjalankan fungsi yang sangat kompleks pula, antara lain:
a. Sebagai pembawa materi genetika dari generasi kegenerasi berikutnya.
b. Mengontrol aktivitas hidup secara langsung maupun tidak langsung.
c. Melakukan sintesis protein.
d. Sebagai autokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk menggandakan diri (replikasi).
e. Senyawa heterokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk dapat mensintesis senyawa lain.

Replikasi DNA
Replikasi adalah kemampuan DNA untuk dapat menggandakan diri. Proses-proses yang
 terjadi saat terjadinya replikasi adalah sebagai berikut.
a. Ikatan hidrogen membuka sehingga kedua pita akan memisah
b. Pita saling memisah. Basa nitrogen pada masing-masing pita berfungsi sebagai cetakan
    yang mengatur pengikatan basa komplementer (basa pelengkap) pada pita baru yang
    dibentuk
c. Masing-masing pita lama membentuk pita baru, sehingga menghasilkan dua pita double
    helix Proses yang terjadi tersebut dipengaruhi oleh enzim helikase, enzim polimerase dan
    ligase.
  




 Replikasi DNA dapat terjadi melalui tiga kemungkinan:

a. Konservatif
    Replikasi konservatif melalui cara, yaitu pita double heliks DNA induk tetap tidak
    berubah, kemudian digunakan untuk mencetak dua pita double heliks DNA yang baru.
b. Semikonservatif
    Replikasi semikonservatif ini melalui cara, yaitu pita double heliks DNA induk terpisah,
    kemudian mensintesis pita DNA yang baru dengan cara melengkapi ( komplementasi)
    pada masing- masing pita DNA induk tersebut.
c. Dispersif
    Dispersif ini melalui cara, yaitu kedua pita double heliks induk terputus membentuk
    segmen-segmen pita DNA yang baru, kemudian segmen pita DNA induk akan disambung      dengan segmen pita DNA baru. Sehingga pada peristiwa ini hasil akhirnya adalah segmen      pita DNA induk dengan segmen pita DNA yang baru yang tersebar pada pita double heliks    DNA yang terbentuk.


   Struktur DNA:
• DNA terdiri atas dua rangkaian heliks anti-n paralel (paralel berlawanan arah) yang melilit     ke kanan suatu poros.
• Ukuran lilitan adalah 36 Å, yang mengandung 10.5 pasangan basa per putaran.
• Kerangka yang berselang-seling antara gugus deoksiribosa dan fosfat terletak di bagian luar.
• Ikatan hidrogen antara basa purin dan pirimidin terletak di bagian dalam.


2.4.2. Ribonukleat Acid ( RNA )
Asam ribonukleat adalah salah satu polimer yang terdiri atas molekul-molekul ribonukleotid.
Seperti DNA, Asam ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan antara atom C nomer 3
dengan atom C nomer 5 pada molekul ribose dengan perantaraan gugus fosfat. Dibawah ini
adalah gambar struktur sebagian dari molekul RNA :
1. Terdiri dari rantai tunggal poliribonukleotida
2. Hampir seluruhnya terdapat di sitoplasma, juga terdapat pada virus.
3. Rantai tunggal Chargaff’s Rules tidak berlaku
4. Ada 3 macam : mRNA (messenger-RNA),rRNA (ribosomal-RNA), tRNA (transfer-RNA).



a. mRNA
√ basa nya : A, G, C dan U
√ disintesis dalam inti sel pada proses  transkripsi
√ pembawa informasi genetik dari DNA untuk sintesis protein
√ Umurnya pendek mengalami degradasi/resintesis
b. r RNA
√ bagian terbanyak dari RNA dalam sel (80%)
√ Merupakan 60% dari berat ribosom
√ Basa utamanya : A, G, C, U
c. tRNA
√ molekul yang kecil
√ basanya : A, G dan U yang termetilasi.
√ jumlahnya hanya sedikit dari total RNA dalam sel
√ mengangkut (transport) asam amino spesifik ke ribosom untuk proses sintesis protein

Tipe RNA
RNAd atau RNAmRNAd merupakan RNA yang urutan basanya komplementer dengan salah satu urutan basa rantai DNA. RNAd membawa pesan atau kode genetik (kodon) dari
kromosom (di dalam inti sel) ke ribosom (di sitoplasma). Kode genetik RNAd tersebut
kemudian menjadi cetakan utnuk menetukan  spesifitas urutan asam amino pada rantai
polipeptida. RNAd berupa rantai tunggal yang relatif panjang.
RNAr
RNAr merupakan komponen struktural yang utama di dalam ribosom. Setiap subunit ribosom
 terdiri dari 30 – 46% molekul RNAr dan 70 – 80% protein.
RNAt
RNAt merupakan RNA yang membawa asamamino satu per satu ke ribosom. Pada salah satu
ujung RNAt terdapat tiga rangkaian basa pendek ( disebut antikodon ). Suatu asam amino
akan melekat pada ujung RNAt yang berseberangan dengan ujung antikodon. Pelekatan ini
merupakan cara berfungsinya RNAt, yaitu membawa asam amino spesifik yang nantinya
berguna dalam sintesis protein yaitu pengurutan asam amino sesuai urutan kodonnya pada
RNAd.






f. Sifat-Sifat Asam Nukleat
Stabilitas asam nukleat
Ketika melihat struktur tangga berpilin molekul DNA atau struktur sekunder RNA, sepintas
akan terlihat bahwa struktur tersebut menjadi stabil karena adanya ikatan hidrogen. Ikatan
hidrogen di antara pasangan-pasangan basa hanya akan sama kuatnya dengan ikatan hidrogen antara basa dan molekul air apabila DNA berada dalam bentuk rantai tunggal. Jadi, ikatan
hidrogen jelas tidak berpengaruh terhadap stabilitas struktur asam nukleat, tetapi hanya
sekedar menentukan spesifitas perpasangan basa. Penentu stabilitas struktur asam nukleat
terletak pada interaksi penempatan (stacking interactions) antara pasangan-pasangan basa.
Permukaan basa yang bersifat hidrofobik menyebabkan molekul-molekul air dikeluarkan dari sela-sela perpasangan basa sehingga perpasangan tersebut menjadi kuat.
Pengaruh asam
 asam nukleat akan mengalami hidrolisis sempurna menjadi komponen-komponennya.Namundidalam asam mineral yang lebih encer, hanya ikatan glikosidik antara gula dan basa purin
saja yang putus sehingga asam nukleat dikatakan bersifat apurinik.
Pengaruh alkali
Pengaruh alkali terhadap asam nukleat mengakibatkan terjadinya perubahan status tautomerik basa. Sebagai contoh, peningkatan pH akan menyebabkan perubahan struktur guanin dari
bentuk keto menjadi bentuk enolat karena molekul tersebut kehilangan sebuah proton.
Selanjutnya, perubahan ini akan menyebabkan terputusnya sejumlah ikatan hidrogen
sehingga pada akhirnya rantai ganda DNA mengalami denaturasi. Hal yang sama terjadi pula pada RNA. Bahkan pada pH netral sekalipun, RNA jauh lebih rentan terhadap hidrolisis bila dibadingkan dengan DNA karena adanya gugus OH pada atom C nomor 2 di dalam gula
ribosanya.
Denaturasi kimia
Sejumlah bahan kimia diketahui dapat menyebabkan denaturasi asam nukleat pada pH netral. Contoh yang paling dikenal adalah urea (CO(NH 2 ) 2 ) dan formamid (COHNH 2 ). Pada
konsentrasi yang relatif tinggi, senyawa- senyawa tersebut dapat merusak ikatan hidrogen.
Artinya, stabilitas struktur sekunder asam nukleat menjadi berkurang dan rantai ganda
mengalami denaturasi.
Viskositas
DNA kromosom dikatakan mempunyai nisbah aksial yang sangat tinggi karena diameternya hanya sekitar 2 nm, tetapi panjangnya dapat mencapai beberapa sentimeter. Dengan demikian DNA tersebut berbentuk tipis memanjang. Selain itu, DNAmerupakan molekul yang relatif  kaku sehingga larutan DNA akan mempunyai viskositas yang tinggi. Karena sifatnya itulah
molekul DNA menjadi sangat rentan terhadap fragmentasi fisik. Hal ini menimbulkan
masalah tersendiri ketika kita hendak melakukan isolasi DNA yang utuh.



Kerapatan apung
Analisis dan pemurnian DNA dapat dilakukan sesuai dengan kerapatan apung
(bouyant density) -nya. Di dalam larutan yang mengandung garam pekat dengan berat
molekul tinggi, misalnya sesium klorid (CsCl) 8M, DNA mempunyai kerapatan yang sama
dengan larutan tersebut, yakni sekitar 1,7 g/ cm 3 . Jika larutan ini disentrifugasi dengan
kecepatan yang sangat tinggi, maka garam CsCl yang pekat akan bermigrasi ke dasar
tabung dengan membentuk gradien kerapatan. Begitu juga, sampel DNA akan bermigrasi
menuju posisi gradien yang sesuai dengan kerapatannya. Teknik ini dikenal sebagai
sentrifugasi seimbang dalam tingkat kerapatan (equilibrium density gradient centrifugation)
atau sentrifugasi isopiknik. Oleh karena dengan teknik sentrifugasi tersebut pelet RNA akan
berada di dasar tabung dan protein akan mengapung, maka DNA dapat dimurnikan baik dari RNA maupun dari protein.

 2.5. Sintesis RNA dan DNA
 2.5.1. Sintesis RNA
Sintesis RNA biasanya dikatalisis oleh enzim DNA-RNA polymerase menggunakan sebagai
template, sebuah proses yang dikenal sebagai transkripsi. Inisiasi transkripsi dimulai dengan pengikatan enzim ke urutan promotor dalam DNA (biasanya ditemukan "upstream" dari gen).DNA helix ganda dibatalkan oleh aktivitas helikase enzim. Enzim kemudian berlanjut
sepanjang untai template dalam arah 3 'to 5', mensintesiskan molekul RNA komplementer
dengan elongasi terjadi di 5 'ke 3' arah. Urutan DNA juga menentukan di mana berakhirnya
sintesis RNA akan terjadi. RNA sering dimodifikasi oleh enzim setelah transkripsi. Misalny, poli dan topi 5 'ditambahkan ke mRNA eukariotik intron pra-dan dikeluarkan oleh
spliceosome. Ada juga sejumlah polimerase RNA RNA-tergantung yang menggunakan RNA sebagai template mereka untuk sintesis untai baru RNA. Sebagai contoh, sejumlah virus
RNA (seperti virus polio) menggunakan jenis enzim untuk mereplikasi materi genetic mereka juga, RNA-dependent RNA polimerase merupakan bagian dari jalur interferensi RNA di
 banyak organisme. Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu
rantai cetakan atau sense, sedangkan rantai komplemennya disebut rantai antisense.
Rentangan DNA yang ditranskripsi menjadim molekul RNA disebut unit transkripsi.
 Informasi dari DNA untuk sintesis protein dibawa oleh mRNA. RNA dihasilkan dari
 aktifitas enzim RNA polimerase. Enzim polimerasi membuka pilinan kedua rantai DNA
 hingga terpisah dan merangkaikan nukleotida RNA. Enzim RNA polymerase merangkai
 nukleotida-nukleotida RNA dari arah 5‟ ? 3‟, saat terjadi perpasangan basa di sepanjang

cetakan DNA. Urutan nukleotida spesifik di sepanjang cetakan DNA.Urutan nukleotida
 spesifik di sepanjang DNA menandai dimana transkripsi suatu gen dimulai dan diakhiri.
Transkripsi terdiri dari 3 tahap yaitu:  inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan), terminasi (pengakhiran)  rantai mRNA.

2.5.2. Sintesis DNA
Sintesis DNA disini dimaksud adalah replikasi DNA yaitu proses perbanyakan bahan genetic. Pengkopian Rangkaian molekul bahan genetic ( DNA atau RNA) sehingga dihasilkan
 molekul anakan yang sangat identik. Model replikasi DNA secara semikonservatif
 menunjukkan bahwa DNA anakan terdiri atas pasangan untaian DNA induk dan untaian
 DNA hasil sintesis baru. Model ini memberikan gambaran bahwa untaian DNA induk
 berperanan sebagai cetakan (template) bagi pembentukan untaian DNA baru. Model ini
memberikan gambaranbahwa untaian DNA induk berperanan sebagai cetakan (template) bagi pembentukan untaian DNA baru. Komponen utama Replikasi, adalah sebagai berikut :
1. DNA cetakan , yaitu molekul DNA atau RNA yang akan direplikasi.
2. Molekul deoksiribonukleotida, yaitu dATP, dTTP, dCTP, dan dGTp. Deoksiribonukleotida    terdiri atas tiga komponen yaitu: (i) basa purin ataupirimidin, (ii) gula 5-karbon
    (deoksiribosa) dan (iii) gugus fosfat.
3. Enzim DNA polimerase , yaitu enzim utama yang  mengkatalisi proses polimerisasi
    nukleotida menjadi Untain DNA.
4. Enzim primase , yaitu enzim yang mengkatalisis sintesis primer untuk memulai replikasi
    DNA.
5. Enzim pembuka ikatan untaian DNA induk, yaitu enzim helikase dan enzim lain yang
    membantu proses Tersbut yaitu enzim girase.
6. Molekul protein yang menstabilkan untaian DNA yang sudah terbuka, yaitu protein SSB
    (single strand binding protein).
7. Enzim DNA ligase, yaitu suatu enzim yang berfungsi untuk menyambung fragmen
   fragmen DNA.






2.6. Transkripsi dan Translasi
2.6.1. Transkripsi
Transkripsi adalah proses penyalinan kode- kode genetik yang ada pada urutan DNA menjadi molekul RNA. Transkripsi adalah proses yang mengawali ekspresi sifat-sifat genetik yang
 nantinya akan muncul sebagai fenotipe. Urutan nukleotida pada salah satu untaian molekul

RNA digunakan sebagai cetakan (template) untuk sintesis molekul RNA yang komptementer. Transkripsi (sintesis RNA) dilakukan melalui beberapa tahapan  yaitu:
1. Faktor-faktor yang mentendalikan transkripsi menempel pada bagianm promoter.
2. Penempelan faktor-faktor pengendali transkripsi menyebabkan terbentuknya kompleks
    promoter yang terbuka (open promoter complex).
3. RNA pofimerase membaca cetakan (DNA template) dan mulai melakukan pengikatan
    nukleotida yang komplementer dengan cetakannya.
4. Setelah terjadi proses pemanjangan untaian RNA hasil sintesis, selanjutnya diikuti dengan      proses pengakhiran transkripsi yang ditandai dengan pelepasan RNA polimerase.
6.2.2. Translasi
Translasi adalah proses penerjemah urutan nucleotida yang ada pada molekul mRNA menjadirangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein. Hanya molekul mRNA yang ditranslasi, sedangkan rRNA dan tRNA tidak ditranslasi. Molekul mRNA
merupakan transkrip (salinan) urutan DNA yang menyusun suatu gen dalam bentuk ORF
(open reading frame, kerangka baca terbuka). Molekul rRNA adalah salah satu molekul
penyusun ribosom, yakni organel tempat berlangsungnya sintesis protein, tRNA adalah
pembawa asam-asam amino yang akan disambungkan menjadi rantai polipeptida. Dalam
proses translasi, rangkaian  nukleotida pada mRNA akan dibaca tiap tiga nukleotida sebagai satu kodon untuk satu asam amino,dan pembacaan dimulai dari urutan kodon metionin (ATG pada DNA atau AUG pada RNA). Kodon (kode genetik) Kodon (kode genetik) adalah urutannukleotida yangterdiri atas 3 nukleotida yanq berurutan (sehingga sering disebut sebagai
triplet codon, yang menyandi suatu kodon asam amino tertentu, misalnya urutan ATG (AUG pada mRNA) mengkode asam amino metionin, Kodon inisiasi translasi merupakan kodon
untuk asam amino metionin yang mengawali struktur suatu polipeptida (protein).
Oleh karena itu, suatu kodon akan menentukan asam amino yang disambungkan ke dalam polipeptida yang sedang disintesis di dalam ribosom Proses Translasi Dalam proses translasi, setiap kodon berpasangan dengan antikodon yang sesuai yang terdapat pada molekul tRNA.

2.7. Kelainan Penyakit yang disebabkan oleh DNA dan RNA Influenza akibat virus Influenza.RNA AIDS akiba virus HIV,/human Immuno deficiensy Virus. RNA Kangker
servix/Kangker leher rahim akibat Virus HPV/Human Pappiloma Virus Penyakit polio yang disebabkan oleh Poliovirus. RNA Hepatitis akibat Hepatitis C.RNA DBD Akibat Dengue

virus. RNA Penyakit encephalitis akibat California encephalitis virus (CE).RNA Diare
epidemik pada anak-anak akibat Rotavirus. RNA Campak Jerman Akibat virus rubella.

   Penyakit RNA:
. Flu burung akibat virus Influenza tipe A Sub H5N1.RNA
. Herpes akibat herpesviruscYang termasuk DNA
. Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus
. Cacar air disebabkan oleh virus Herpesvirus varicellae
. Polio disebabkan oleh poliovirus
. Penyakit gondong disebabkan oleh paramyxovirus
. Demam Ebola akibat virus ebola
. SARS (Severe Acute Respirotory Syndrome) disebabkan oleh virus Corona mamalia
. Rabies Disebabkan oleh virus rabies.
. Campak (Morbili) Penyakit ini disebabkan oleh  orbivirus
. Kanker (tumor ganas) Penyakit ini disebabkan oleh virus onkogen
 
2.8. Fungsi dan Peranan Asam Nukleat
DNA mengandung gen, informasi yang mengatur sintesis protein dan RNA. DNA
mengandung bagian-bagian yang menentukan pengaturan ekspresi gen (promoter, operator,
dan lain-lain.). Ribosomal RNA (rRNA) merupakan komponen dari ribosom, mesin biologis pembuat protein Messenger RNAs (mRNA) merupakan bahan pembawa informasi genetik
 dari gen ke ribosom. Transfer RNAs (tRNAs) merupakan bahan yang menterjemahkan
informasi dalam  mRNA menjadi urutan asam amino RNAs  memiliki fungsi-fungsi yang
 lain, di antaranya fungsi-fungsi katalis. Asam nukleat merupakan molekul raksasa yang
 memiliki fungsi khusus yaitu menyimpan informasi genetik dan  menerunkannya kepada
 keturunanya. Susunan asam nukleat yang menentukan apakah mahluk itu menjadi hewan ,
 tumbuhan, maupun manusia. Begitu pula susunan dalam sel, apakah sel l itu menjadi sel otot maupun sel darah. Beberapa fungsi penting asam nukleat adalah menyimpan, menstransmisi, dan mentranslasi informasi genetik, metabolisme antara (intermediary metabolism) dan
 reaksi-reaksi informasi energi, koenzim pembawa energi, koenzim pemindah asam asetat,
 zat gula, senyawa amino dan biomolekul lainnya,  koenzim reaksi oksidasi reduksi.


      
       


























    
   
 BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN


3.1. Kesimpulan
Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya
 mononukleotida. Asam Nukleat  juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Asam nukleat dalam selada dua jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid ) atau
 asam deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid ) Atau  asam ribonukleat.
 Deoxyribonucleid Acid ( DNA ), Asam ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-
molekul deoksiribonukleotida yang terikat satu sama lain sehingga membentuk rantai
polinukleotida yang panjang. Molekul DNA yang panjang ini terbentuk oleh ikatan antara
atom C nomor 3 dengan atom C nomor 5 pada molekul deoksiribosa dengan perantaraan
gugus fosfat. Asam  ribonukleat adalah salah satu  polimer yang terdiri atas molekul-molekul ribonukleotida. Sintesis RNA biasanya dikatalisis oleh enzim DNA-RNA polymerase
 menggunakan sebagai template, sebuah proses yang dikenal sebagai transkripsi.Sintesis
 DNA adalah replikasi DNA yaitu proses perbanyakan bahan genetic Transkripsi adalah
proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA meniadi molekul RNA.
Transkripsi adalah  proses yang mengawali ekspresi sifat-sifat genetik yang nantinya akan
muncul sebagai fenotipe. Translasi adalah proses penerjemah urutan nucleotida yang ada
pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptidaatau protein. Kelainan penyakit yang disebabkan oleh RNA dan DNA banyak , salah satunya
influenza. Beberapa fungsi penting asam nukleat adalah menyimpan, menstransmisi, dan
mentranslasi informasi genetik; metabolisme antara (intermediary metabolism) dan reaksi-
reaksi informasi energi; koenzim pembawa energi; koenzim pemindah asam asetat, zat gula,senyawa amino dan biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasi reduksi. Peranan dari DNA dan RNA sebagai bahan keturunan memberikan suatu kontras yang menarik dalam hal
fungsi biologis dari dua kelas makromolekul ini. RNA memperlihatkan keragaman
biomolekul yang  biasa dengan memiliki fungsi selular dan viral yang khas.

3.2. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui lebih banyak lagi
 tentang Asam Nukleat guna menambah wawasan untuk pembelajaran.
                   
              DAFTAR PUSTAKA

Anonymous.b.2011. http://www.scribd.com/doc/47569664/Makalah-Asam-Nukleat .
Anonymous.g.2011. http://w.net/index.php
Anonymous.h.2011. http://www.news-medical.net/
health/RNA-Synthesis .Dryer, L Robert.1994.BIOKIMIA suat pendekatanberorientasi kasus.UIpress.Jakarta
Poedjiadi, Anna. 2005.Dasar-dasar Biokimia.UIpress.JakartaRobinsson, Trevor. 1995.Kandungan Organik
Tumbuhan Tinggi.ITBpress.Bandung





No comments:

Post a Comment