DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR........................................... Vii
DAFTAR ISI..................................................... Viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................
1.3 Tujuan.........................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian genetika dan PCR (Polymerase ChaReaction)........
2.2 sejarah perkembangan genetika dimasa awal .......................
2.3 tahap-tahap PCR
2.4 manfaat PCR.....................................................................
2.5 para ahli melakukan penemuan dan percobaan genetika.......
2.6 masa depn genetika molekuler...............................................
2.7 hubungan DNA dan
RNA..........................................................
2.8 perbedaan DNA dan RNA........................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...............................................................................
DAFTAR FUSTAKA...........................................................................
Kata pengantar
Puji syukur kami
panjatkan kepada tuhan yang maha esa karna atas limpahan rahmatnya kami mampu
menyelesaikan makalah ini dangan tepat waktu, makalah ini berisi tantang materi
PCR (Polymerase ChaReaction), sejarah perkembangan awal Genetika Molekuler, tahap-tahap
PCR, Hubungan DNA dan RNA, dan perbedaan DNA dan RNA.
Semoga
makalah ini dapat berfaat bagi semuanya.
Akhir
kata dari kami “tidak ada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah
ini oleh karna itu keritikan dan saran yang membangun tetap kami mantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Bengkulu ,10 maret 2015
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang semakin pesat.
Bioteknologi merupakan pemanfaatan berbagai prinsip ilmiah dan rekayasa
terhadap organisme , sistem , atau proses biologis untuk menghasilkan atau
meningkatkan potensi organisme maupun
menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia . secara umum
bioteknologi di kelompokan menjadi dua, biteknologi tradisional dan
bioteknologi modern.
Biteknologi
tradisional merupakan yang memanfaatkan mokroba, proses biokimia, dan proses
genetik. Dengan ditemukannya struktur DNA dan berkembangnya ilmu pengetahuan
tentang DNA , muncul lah istilah bioteknologi modern. Bioteknologi modern
merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA.
Dalam
aplikasinya ,bioteknologi merupakan berbagi macam disiplin ilmu disebut antara
lain perkembangan genetika molekuler, PCR (Polymerase Chain Reaction),RNA dan
DNA.
PCR adalah
suatu metode in vitro untuk menghasikan sejumlah pragmen DNA spesifik dengan
panjang dan jumlah skuens yang telah ditentukan dari jumlah kecil.
Ada pun
sejarah perkembangan gentika, ada pun sejumlah percobaan terdokumentasi yang
terkait dengan gentika yang dilakukan dalam percobaan persilangan dalam setiap
individu dengan sifatnya berkembang dalam genetika monukoler dan secara efisien
memuncuklan filasopi baru dalam metediologi genetika, sehingga ditemukan model
struktur DNA dan RNA.
Genetika disebut juga ilmu keturunan,
berasal dari kata genos (bahasa latin), artinya suku bangsa-bangsa atau
asal-usul. Secara itomilogi kata genetika disebut bahasa genus dalam bahasa
latin yang berarti asal mula kejadian. Genetika adalah ilumu yang mempelajari
tentang informasi hayati dari generi-kegenerasi. Dalam ilmu ini mempelajari
bagaimana sifat keturunan yang diwariskan kepada anak cucu serta varisi yang
mungkin timbul didalamnya, Seluruh mengalami perubahan berangsur atau mendadak
sehingga seluruh mahluk bumi menglami evolusi karena perubahan bahan sifat
keturunan.
Dalam sejarah
perkembangan genetika ilmu dimulai menjelang abad ke-19, ketika seorang Biarawan
Austria bernama Gregor Johann Mendel berhasil melakukan analisa dalam percobaan
persilangan papa tanaman kacang ercis, sejak abad ke-19 tersebut perkembangan
genetika semakin pesat.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan PCR (Polymerase Chain Reaction) ?
2. Sebutkan Tahapan-tahapan dari PCR (Polymerase
Chan Reaction) ?
3. Jelaskan sejarah perkembangan awal Genetika
Molekuler ?
4. Jelaskan perbedaan DNA dan RNA ?
5. Apa hubungan antara DNA dan RNA ?
1.3 TUJUAN
TUJUAN DARI MAKLAH INI ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1.
Agar
kita dapat mengetahui tentang PCR
2.
Agar
kita dapat mengetahui tentang tahapan-tahapan PCR
3.
Agar
kita dapat mengetahui dan mempelajari tentang sejarah perkembangan Genetika
Monekuler
4.
Agar
kita dapat mengetehui dan memahami tentang perbedaan DNA dan RNA
5.
Dan
juga agar kita dapat mempelajari dan mengetahui tentang hubungan DNA dan RNA.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
PCR(Polymerase ChaReaction) ( dan Genetika
PCR (Polymerase Chain Reaction) merupakan suatu teknik atau metode
perbanyakan (replikasi) DNA secara enzimatik tanpa menggunakan organisme. DNA
dapat dihasilkan dalam jumlah besar dengan waktu relatif singkat sehingga
memudahkan berbagai teknik lain yang menggunakan DNA. Penerapan PCR banyak
dilakukan di bidang biokimia dan biologi molekular karena relatif murah dan
hanya memerlukan jumlah sampel yang kecil. Polymerase Chain Reaction (PCR),
merupakan suatu proses sintesis enzimatik untuk mengamplifikasi nukleotida
secara in vitro. Kunci utama pengembangan PCR adalah menemukan bagaimana cara
amplifikasi hanya pada urutan DNA target dan meminimalkan amplifikasi urutan
non-target (Fatchiyah, 2006 dalam Sandra, R.N., 2011).
Pada dasarnya
reaksi PCR adalah tiruan dari proses replikasi DNA in vivo, yaitu dengan adanya
pembukaan rantai DNA (denaturasi) utas ganda, penempelan primer (annealing) dan
perpanjangan rantai DNA baru (extension) oleh DNA polimerase dari arah terminal
5’ ke 3’. Hanya saja pada teknik PCR tidak menggunakan enzim ligase dan primer
RNA. Secara singkat, teknik PCR dilakukan dengan cara mencampurkan sampel DNA
dengan primer oligonukleotida, deoksiribonukleotida trifosfat (dNTP), enzim
termostabil Taq DNA polimerase dalam larutan DNA yang sesuai, kemudian
menaikkan dan menurunkan suhu campuran secara berulang beberapa puluh siklus
sampai diperoleh jumlah sekuens DNA yang diinginkan.
Menurut Erlich (1989) PCR
adalah suatu metode in vitro yang digunakan untuk mensintesis sekuens tertentu
DNA dengan menggunakan dua primer oligonukleotida yang menghibridisasi pita
yang berlawanan dan mengapit dua target DNA. Oligonukleotida ini digunakan
sebagai primer (primer PCR) untuk memungkikan DNA template dikopi oleh DNA
polimerase. Untuk mendukung terjadinya annealing primer ini pada template
pertama kali diperlukan untuk memisahkan untaian DNA substrat melalui
pemanasan.
Hampir semua
aplikasi PCR mempekerjakan DNA polimerase yang stabil terhadap panas, seperti
polimerase Taq. Awalnya enzim diisolasi
dari bakteri Aquaticus Thermus.
Sebagian besar metode PCR menggunakan siklus
termal , yaitu, bergantian pemanasan dan pendinginan sampel PCR untuk
serangkaian langkah pasti suhu. Langkah-langkah siklus termal yang diperlukan
pertama yang secara fisik memisahkan dua helai dalam heliks ganda DNA pada suhu
tinggi dalam proses yang disebut DNA leleh .
2.2 SEJARAH PERKEMBANGAN AWAL
GENETIKA
Sejarah
perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai menjelang akhir abad
ke-19 ketika seorang biarawan Austria bernama Gregor Johann Mendel berhasil
melakukan analisis yang cermat dengan interpretasi yang tepat atas hasil-hasil
percobaan persilangannya pada tanaman kacang ercis (Pisum satifum).
Percobaan-percobaan
itu misalnya adalah sebagai berikut:
v Pembuatan
Raphanobrassica melalui persilangan lobak dan kubis pada abad ke-17 oleh
Köhlreuter, seorang pemulia sayuran berkebangsaan Jerman,
v Penemuan dan penjelasan tentang pembuahan
berganda pada tumbuhan berbunga (Magnoliophyta) oleh E. Strassburger (1878) dan
S. Nawaschin (1898),
v Percobaan
terhadap ribuan persilangan oleh Charles Darwin pada abad ke-19 yang hasilnya
diterbitkan pada 1896 dengan judul The variation of animals and plants under
domestication) dan berhasil mengidentifikasi adanya penurunan penampilan pada
generasi hasil perkawinan sekerabat
v Usaha
menjelaskan kemiripan antara orang tua dan anak oleh Karl Pearson melalui
metode regresi (yang malah menjadi dasar dari banyak teknikstatistika modern).
Sebenarnya,
Mendel bukanlah orang pertama yang melakukan percobaan-percobaan persilangan.
Mendel pun diakui sebagai bapak genetika.
Pada masa
pra-Mendel, orang belum mengenal gen dan kromosom (meskipun DNA sudah
diekstraksi namun pada abad ke-19 belum diketahui fungsinya).
DNA pada
tahun1953 oleh J.D.Watson dan F.H.C. Crick dimulailah era genetika yang baru,
yaitu genetika molekuler.Perkembangan penelitian genetika molekuler terjadi demikian
pesatnya. Sebenarnya, Mendel bukanlah orang pertama yang melakukan
percobaan-percobaan persilangan. Akan tetapi, berbeda dengan para pendahulunya
yang melihat setiap individu dengan keseluruhan sifatnya yang kompleks, Mendel
mengamati pola pewarisan sifat demi sifat sehingga menjadi lebih mudah untuk
diikuti.
Pada masa
pra-Mendel, orang belum mengenal gen dan kromosom
(meskipun DNA sudah diekstraksi namun pada abad ke-19 belum diketahui
fungsinya). Saat itu orang masih beranggapan bahwa sifat diwariskan lewat sperma .
Karya Mendel
tentang pola pewarisan sifat tersebut dipublikasikan pada tahun 1866 diProceedings
of the Brunn Society for Natural History .Kajian genetika klasik dimulai
dari gejala fenotipe(yang tampak oleh pengamatan manusia)
lalu dicarikan penjelasan genotipiknya hingga ke aras gen. Berkembangnya
teknik-teknik dalam genetika molekular secara cepat dan efisien memunculkan
filosofi baru dalam metodologi genetika, dengan membalik arah kajian. Karena banyak gen yang
sudah diidentifikasi sekuensnya, orang memasukkan atau mengubah suatu gen dalam
kromosom lalu melihat implikasi fenotipik yang terjadi. Teknik-teknik analisis
yang menggunakan filosofi ini dikelompokkan dalam kajian genetika
arah-balikatau reverse
genetics, sementara teknik kajian genetika klasik dijuluki genetika
arah-majuatau forward
genetics.
pada awal
abad ke-20 ketika biokimia mulai berkembang sebagai cabang ilmu pengetahuan
baru, para ahli genetika tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang hakekat
materi genetik, khususnya mengenai sifat biokimianya. Pada tahun 1920-an, dan
kemudian tahun 1940-an, terungkap bahwa senyawa kimia materi genetika adalah
asam dioksiribonekleat (DNA). Dengan ditemukannya model struktur molekul DNA
pada tahun1953 oleh J.D.Watson dan F.H.C. Crick dimulailah era genetika yang
baru, yaitu genetika molekuler.
2.3TAHAP-TAHAP PCR
(Polymerase Chain Reactions)
Proses PCR
terdiri dari tiga tahapan, yaitu denaturasi DNA templat, penempelan (annealing)
primer, dan polimerisasi (extension) rantai DNA.
Penjelasan ringkas tentang setiap siklus
reaksi PCR adalah sebagai berikut:
·
Denaturasi.
Selama proses denaturasi, DNA untai ganda akan membuka
menjadi dua untai tunggal. Hal ini disebabkan karena suhu denaturasi yang
tinggi menyebabkan putusnya ikatan hidrogen diantara basa-basa yang komplemen.
·
Penempelan Primer.
Pada tahap penempelan primer (annealing), primer akan
menuju daerah yang spesifik yang komplemen dengan urutan primer. Pada proses
annealing ini, ikatan hidrogen akan terbentuk antara primer dengan urutan
komplemen pada templat. Proses ini biasanya dilakukan pada suhu 50oC – 60oC. Selanjutnya,
DNA polymerase akan berikatan sehingga ikatan hidrogen tersebut akan menjadi
sangat kuat dan tidak akan putus kembali apabila dilakukan reaksi polimerisasi
selanjutnya, misalnya pada 72oC.
·
Reaksi Polimerisasi (extension).
Umumnya, reaksi polimerisasi atau perpanjangan rantai
ini, terjadi pada suhu 72oC. Primer yang telah menempel tadi akan mengalami
perpanjangan pada sisi 3’nya dengan penambahan dNTP yang komplemen dengan
templat oleh DNA polimerase.
Sehingga perubahan ini akan berlangsung secara
eksponensial. PCR dengan menggunakan enzim Taq DNA polimerase pada akhir dari
setiap siklus akan menyebabkan penambahan satu nukleotida A pada ujung 3’ dari
potongan DNA yang dihasilkan. Sehingga nantinya produk PCR ini dapat di kloning
dengan menggunakan vektor yang ditambahkan nukleotida T pada ujung-ujung
5’-nya. Proses PCR dilakukan menggunakan suatu alat yang disebut thermocycler.
Proses Amplikasi Secara Eksponensial.
Selain ketiga proses tersebut, secara umum PCR didahului
dan diakhiri oleh tahapan berikut:
·
Pra-Denaturasi
Dilakukan selama 1-9 menit di awal reaksi
untuk memastikan kesempurnaan denaturasi dan mengaktifasi DNA Polymerase (jenis
hot-start alias baru aktif kalau dipanaskan terlebih dahulu).
·
Final Elongasi
Biasanya dilakukan pada suhu optimum enzim (70-72oC)
selama 5-15 menit untuk memastikan bahwa setiap utas tunggal yang tersisa sudah
diperpanjang secara sempurna. Proses ini dilakukan setelah siklus PCR terakhir.
Siklus
Polymerase Chain Reactions (PCR)
2.4 Manfaat PCR
Adapun manfaat PCR (polymerase Chain
Reaction):
ü Amplifikasi
urutan nukleotida
ü Menentukan
kondisi urutan nukleotida suatu DNA yang mengalami mutasi
ü Bidang
kedokteran forensik
ü Melacak
asal-usul seseorang dengan membandingkan “finger print”
Saat ini PCR
sudah digunakan secara luas untuk berbagai macam kebutuhan diantaranya:
Ø Isolasi Gen
Kita ketahui
bahwa DNA makhluk hidup memiliki ukuran yang sangat besar , DNA manusia .fungsi
utama DNA adalah sebagai sandi genetik.
Ø DNA
Sequencing
Urutan basa suatu DNA dapat ditentukan dengan
teknik DNA sequencing,metodeyang umum digunakan saat ini adalah metode sanger.
Ø Identifikasi
forensik
Dalam pengujian DNA adalah pilihan yang tepat
.DNA dapat diambil dari bagian tubuh manapun.
Ø Diagnosa
penyakit
Penyakit influenza yang sebelumnya disebut
flubabi sedang mewabah saat ini, bahkan fase lagi dari pandemi .penyakit
memerlukan diagnosa yang cepat dan akurat .PCR merupakan teknik yang sering
digunakan.teknologi saat ini memngkinkan diagnosa dalam hitungan jam dengan
hasil akurat .disebut akurat kerena PCR mengaplikasikan daerah tertentu DNA
yang merupakan ciri khas influenza.
2.5
PENEMUAN DAN
PERCOBAAN PARA AHLI MENGENAI GENETIKA
Ø Penemuan dan
percobaan mengenai kecerdasan yang dilakukan Jensen(1969) diantaranya:
-
membandingkan anak kembar yang berasal dari satu telur
(identical twins)
-
membandingkan anak kembar dari dua telur (fratenal twins)
Menurut Jensen IQ yang diukur dengan tes
kecerdasan yang baku merupakan indikator kecerdasan yang baik. Karena
pendapatnya tersebut, banyak ahli yang mengkritiknya. Menurut ahli lain tes IQ
hanya menyentuh sebagian kecil saja dari kecerdasan. Cara individu berinteraksi
dengan lingkungan sosial, menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, dan cara
memecahkan masalah sehari-hari merupakan aspek kecerdasan penting yang tak
terukur oleh tes kecerdasan baku yang digunakan oleh Jensen.
Jensen berpendapat bahwa pengaruh keturunan
terhadap kecerdasan individu sebesar 80%. Memang kecerdasan dipengaruhi oleh
faktor keturunan tetapi kebanyakan ahli menyatakan pengaruhnya hanya sekitar
50% saja.
ü Penelitian
dan percobaan mengenai anak-anak yang Tempramental, ada tiga tipe dasar
temperamen menurut Thomas & Chess (1991) yaitu:
•Mudah. Anak yang mudah umumnya mempunyai suasana hati yang positif,
mudah menyesuaikan diri dengan pengalaman baru dan dengan cepat membentuk
kebiasaan yang teratur.
•Sulit.
Anak yang sulit cenderung bereaksi secara negatif, sering menangis, dan lambat
menyesuaikan diri dengan pengalaman baru.
•Lambat.
Anak yang lambat bersikap negatif, tingkat kegiatannya rendah, dan lambat untuk
menyesuaikan diri dengan pengalaman baru.
2.6MASA DEPAN GENETIKA
Akan timbul beberapa penyakit dimasa depan
genetika yang akan ditemukan oleh para ahli, contoh beberapa penyakit yang akan
timbul dimasa depan genetika
1. Penyakit
celiac
2. Penyakit
degenerasi makula
3. Penyakit
gangguan bipolar
4. Penyakit
psoriasis
5. Penyakit
parkinson
2.6HUBUNGAN DNA DAN RNA
DNA dan RNA adalah asam
nukleat yang memainkan peran pelengkap dalam sel hidup. Salah satu jenis asam ribonukleat
(RNA) merupakan bagian dari struktur ribosom, sedangkan dua jenis RNA hanya
hadir dalam sel ketika mereka sedang digunakan untuk membuat protein baru.
Gen adalah bagian dari DNA
agar kode untuk sifat-sifat tertentu dalam organisme. Pada tingkat sel, gen
memberitahu sel untuk membuat protein tertentu. DNA dan RNA bekerja sama untuk
memproduksi protein ini menggunakan kode genetik sel.
enzim yang disebut RNA
polimerase menggunakan gen dalam DNA sebagai template untuk membuat untai RNA
(mRNA). RNA polimerase pada dasarnya membuka ritsleting bagian dari DNA yang
akan disalin, sehingga sementara dalam dua alur tunggal.
DNA dan RNA masing-masing
memiliki empat molekul dasar, dari yang tiga adalah sama. DNA mengandung adenin
(A), guanin (G), timin (T), dan sitosin (C). RNA juga mengandung basa A, G, dan
C, tetapi memiliki urasil (U) sebagai pengganti timin. Dalam DNA, A berikatan
dengan T, dan G berikatan dengan C. Ketika polimerase RNA menciptakan untai RNA
berdasarkan template DNA, untai mRNA akan memiliki A di mana DNA memiliki T; U
dimana DNA memiliki A; G mana DNA memiliki C, dan C dimana DNA memiliki G.
2.7 Perbedaan DNA dan RNA
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan
akhir dan awal genetika molekuler yang termasuk PCR adalah PCR (Polymerase
Chain Reaction) merupakan suatu teknik atau metode perbanyakan (replikasi) DNA
secara enzimatik tanpa menggunakan organism
Ada pun
berbagai hubungan beserta perbedaan DNA
dan RNA .
Menurut
Erlich (1989) PCR adalah suatu metode in vitro yang digunakan untuk mensintesis
sekuens tertentu DNA dengan menggunakan dua primer oligonukleotida .Mendel
bukanlah orang pertama yang melakukan percobaan-percobaan persilangan. Dan Mendel
pun diakui sebagai bapak genetika,Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal
dari kata genos (bahasa latin), artinya suku bangsa-bangsa atau asal-usul.
Secara itomilogi kata genetika disebut bahasa genus dalam bahasa latin yang
berarti asal mula kejadian. Genetika adalah ilumu yang mempelajari tentang
informasi hayati dari generi-kegenerasi. Dalam ilmu ini mempelajari bagaimana
sifat keturunan yang diwariskan kepada anak cucu serta varisi yang mungkin
timbul didalamnya, Seluruh mengalami perubahan berangsur atau mendadak sehingga
seluruh mahluk bumi menglami evolusi karena perubahan bahan sifat keturunan.